EKONOMETRIKA
BAB I
RUANG LINGKUP EKONOMETRIKA
RUANG LINGKUP EKONOMETRIKA
Tugas:
1.
Buatlah rangkuman dari pembahasan di
atas
Pengertian
Ekonometrika Kalau dilihat dari segi namanya, ekonometrika
berasal dari dari dua kata, yaitu “ekonomi” dan “metrika”. Kata “Ekonomi” di sini dapat dipersamakan dengan kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan manusia untuk mencukupi kebutuhannya melalui usaha pengorbanan sumber daya yang seefisien dan seefektif mungkin untuk mendapatkan tujuan yang seoptimal mungkin.
berasal dari dari dua kata, yaitu “ekonomi” dan “metrika”. Kata “Ekonomi” di sini dapat dipersamakan dengan kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan manusia untuk mencukupi kebutuhannya melalui usaha pengorbanan sumber daya yang seefisien dan seefektif mungkin untuk mendapatkan tujuan yang seoptimal mungkin.
Jenis Ekonometrika
ü Ekonometrika
dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu ekonometrika teoritis (theoretical
econometrics) dan ekonometrika terapan (applied econometrics).
ü Ekonometrik
teoritis berkenaan dengan pengembangan metode yang tepat/cocok untuk mengukur
hubungan ekonomi dengan menggunakan model ekonometrik.
ü Ekonometrika
terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonomi, sehingga
lingkupnya mencakup aplikasi teknik-teknik ekonometri yang telah lebih dulu
dikembangkan dalam ekonometri teoritis pada berbagai bidang teori ekonomi,
untuk digunakan sebagai alat pengujian ataupun pengujian teori maupun
peramalan.
Penggunaan
ekonometrika
Dalil-dalil
ekonomi umumnya dijelaskan secara kualitatif dan dibatasi oleh asumsi-asumsi.
Penggunaan asumsi dalam ilmu ekonomi merupakan refleksi dari kesadaran bahwa
tidak mungkin untuk dapat mengungkap dengan pasti faktor faktor apa saja yang
saling terkait atau saling mempengaruhi faktor tertentu.
Metodologi
Ekonometri
Metodologi
ekonometri merupakan serangkaian tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam
kaitan untuk 11 melakukan analisis terhadap kejadian-kejadian ekonomi.Secara
garis besar, tahapan metodologi ekonometri dapatdiurutkan sebagai berikut:
a. Merumuskan Masalah
Merumuskan
masalah adalah hal yang sangat penting, karena merupakan “pintu pembuka” untuk menentukan
tahapan-tahapan selanjutnya. Merumuskan suatu masalah berarti mengungkap
hal-hal apa yang ada di balik gejala atau informasi yang ada, dan sekaligus mengidentifikasi
penyebab-penyebab utamanya. Oleh karena itu, di dalam merumuskan masalah tidak
dapat dilepaskan dari pemahaman teori-teori yang melandasi atau kontekstual
dengan penelitian, mengungkap mengapa penelitian itu dilakukan, dan sekaligus
mampu membuat rencana untuk menentukan langkah untuk mendapatkan jawaban dari
permasalahan yang ada.
b. Merumuskan Hipotesa
Hipotesa
merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, sehingga perlu diuji
lebih lanjut melalui pembuktian berdasarkan data-data yang berkenaan dengan
hubungan antara dua atau lebih variabel. Rumusan hipotesa yang baik seharusnya
dapat menunjukkan adanya struktur yang sederhana tetapi jelas, sehingga
memudahkan untuk mengetahui jenis variabel, sifat hubungan antar variabel, dan
jenis data.
c. Menyusun Model
Pada
dasarnya setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk menganalisis kenyataan yang
wujud di alam semesta dan di dalam kehidupan manusia. Namun, karena fakta-fakta
mengenai kenyataan yang wujud dalam ilmu sosial ( dimana ilmu ekonomi termasuk
salah satucabangnya) berjumlah sangat banyak dan saling terkait satu sama
lainnya, maka menggambarkan kenyataan yang sebenarnya berlaku dalam
perekonomian adalah merupakan hal yang tidak mudah. Agar dapat menjelaskan
realitas yang kompleks seperti itu, maka perlu dilakukan abstraksi melalui
penyusunan suatu model. Oleh karena itu model merupakan abstraksi dari realitas.
Dalam asumsi ceteris paribus.
Variabel ekonomi dibedakan menjadi:
1) Variabel
Endogin, yaitu variabel yang menjadi pusat perhatian si pembuat model, atau
variabel yang ditentukan di dalam model dan ingin diamati
variansinya.
variansinya.
2) Variabel
Eksogin, yaitu variabel yang dianggap ditentukan di luar sistem (model) dan
diharapkan mampu menjelaskan variasi variabel endogin.
3)
variabel kelambanan, yaitu variabel
dengan unsur lag, yang umumnya digunakan untuk data runtut waktu.
d.
Penyuntingan
data, adalah upaya proses data untuk mendapatkan data
yang memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten, dan komplit. Pengembangan
variabel, yaitu memperluas variansi data, misalnya mentransformasi menjadi data dalam angka
logaritma, melakukan indeksasi data, komposit, dan lain-lain.
e.
Pengkodean
data, melakukan koding terhadap data yang akan digunakan
dengan cara yang sesuai, seperti kodingterhadap variabel dummy, data ordinal,
data interval, dan lain-lain.
f.
Cek
kesalahan, merupakan finalisasi pengujian data agar betul-betul
mendapatkan data akhir yang valid.
Strukturisasi data,
membuat kesedian data agar dapat digunakan dengan baik di kemudian hari.
Tabulasi data,
biasanya tidak dimasukkan sebagai prosedur analitik dalam penelitian ilmiah
karena tidak mengungkapkan hubungan dalam data.
g. Menguji ModelUntuk
mengetahui sejauh mana tingkat kesahihanmodel terbaik yangdihasilkan, maka perlu dilakukan
ujiketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari
goodness of fit-nya. Untuk melakukan uji goodness of fit pengukurannya dilakukan
dengan menguji nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasinya
() pada hasil regresi
yang telah memenuhi uji asumsi klasik. Uji nilai statistik t untuk mengetahui
pengaruhsecara individual variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F
untuk mengetahui secara bersama-sama semua variabel independen dalam
mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan koefisien determinasi untuk menentukan
seberapa besar sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen.Uji
asumsi klasik juga perlu dilakukan terhadap model agar memperteguh validitas
model, yang dapat dilakukan melalui pengujian normalitas, autokorelasi, multikolinearitas,
juga heteroskedastisitas.
h. Menganalisis Hasil Analisis
ekonometrika dimulai dari interpretasi
terhadap data dan keterkaitan antar variabel yang dijelaskan di dalam model. Tidak hanya analisis regresi, analisis korelasi juga perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran hingga benar-benar valid. Analisis
regresi akan mendapatkan hasil pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sedang untuk analisis korelasi berguna untuk mengetahui hubungan antar variabel tanpa membedakan apakah itu variabel dependen ataukah independen.
terhadap data dan keterkaitan antar variabel yang dijelaskan di dalam model. Tidak hanya analisis regresi, analisis korelasi juga perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran hingga benar-benar valid. Analisis
regresi akan mendapatkan hasil pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sedang untuk analisis korelasi berguna untuk mengetahui hubungan antar variabel tanpa membedakan apakah itu variabel dependen ataukah independen.
2.
Cobalah untuk menyimpulkan maksud dari
uraian bab ini
ü Mengerti devinisi ekonometrika
ü Mengerti
keilmuan yang terkait dengan ekonometrika
ü Membedakan
jenis-jenis ekonometrika
ü Memahami
kegunaan ekonometrika
ü Menjabarkan
langkah-langkah kegunaan ekonometrika
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a.
Apa yang dimaksud dengan ekonometrika
Ekonometrika berasaldaridaridua
kata,yaitu“ekonomi”dan“metrika”.
Kata“Ekonomi”di
sinidapat dipersamakan
dengan kegiatanekonomi,yaitukegiatan
manusiauntuk mencukupi
kebutuhannyamelalui usaha pengorbanan sumber
dayayangseefisien dan seefektif mungkinuntuk mendapatkan
tujuan
yangseoptimalmungkin.
Kata “Metrika”mempunyaiarti
sebagai suatu
kegiatan
pengukuran.Karena
duakata inibergabungmenjadisatu,
makagabungan kedua kata
tersebutmenunjukkanarti bahwayangdimaksud denganekonometrika
adalahsuatu
pengukurankegiatan-kegiatanekonomi.
b.
Bidang keilmuan apa saja yang terkait
secara langsung dengan ekonometrika
Ekonometrikadiperlukantigahalpokokyangmutlakada, yaitu: teoriekonomi, data, danmodel.Teoriekonomi meliputi teoriekonomimikro,makro,manajemen, pemasaran, operasional,akuntansi, keuangan,
danlain- lain.Gunamemahamidata,
memerlukan disiplin ilmu
tentangdata,
yaitustatistika.Modelsendirimemerlukan
disiplinilmumatematika.Oleh karenaitu,ekonometrika merupakangabungandariilmuekonomi,statistika,
dan
matematika,yang digunakan secara
simultan untuk mengungkap
dan
mengukurkejadian-kejadian atau
kegiatan-kegiatanekonomi.
c.
Jelaskan pentingnya ekonometrika
Suatuperusahaanataupununit-unit pengambil keputusan,terutamadalam kegiatanekonomi,tentu memerlukan suatutindakanevaluatif untukmemastikan keefektifan tindakannya atau bahkan
mempunyai keinginan untukmelakukan
prediksi gunamenentukan langkah terbaikyang perludiambil. Keinginanevaluasi
ataupunprediksisepertiituakanmudah
diperolehjika
tindakan-tindakansebelumnyaitudiukur melalui teknik- teknik
pengukuran
yangterstruktur denganbaik,baik melalui teori
yang
melandasi, metodologi yang
digunakan,ataupun data pendukungnya.Suatu
bentuk
keilmuanyangmengakomodasi bentukpengukuran
kegiatanekonomi itulahyangdisebut sebagaiekonometri.Datadalam ekonometrikamerupakansuatu
kemutlakan, begitu
pula penentuan jenis data,
teknik
analisanya,ataupun penyesuaian dengan
tujuannya.Data yangdiperlakukansebagai
pengungkapsejarah(historical data)akanmenghasilkanevaluasi, danuntukdatayang diperlakukan pengungkap kecenderungan
(trend data) akanmenghasilkan
prediksi. Hasilevaluasiataupun
prediksiyangmempunyaitingkatkeakuratantinggisajanyangakanmempunyai sumbangan terbesar bagi
pengambilan
keputusan.Di sinilah
letakpentingnya
ekonometrika.
d.
Uraikan tahapan-tahapan ekonometrika
Tahapanmetodologiekonometridapat
diurutkan sebagaiberikut:
ü merumuskanmasalah
ü merumuskanhipotesa
ü menyusunmodel
ü mendapatkandata
ü mengujimodel
ü menganalisishasil
ü mengimplementasikan hasil
BAB II
MODEL REGRESI
Tugas:
1.
Buatlah rangkuman dari pembahasan di
atas!
Penulisan
model dalam ekonometrika adalah merupakan pengembangan dari persamaan fungsi
secara matematis, karena pada hakikatnya sebuah fungsi adalah sebuah persamaan
yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara sebuah variabel dengan satu
atau lebih variabel lain. Penulisan model dalam bentuk persamaan fungsi tersebut
dicontohkan dalam persamaan berikut ini:
Persamaan MatematisàY = a + b X ……….. (pers.1)
Persamaan MatematisàY = a + b X ……….. (pers.1)
Persamaan
EkonometrikaàY
= b0 + b1X + e ……….. (pers.2)
Bentuk Model
Model persamaan fungsi seperti dicontohkan pada pers.2
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Model Regresi Linier
Kata “linier” dalam model ini menunjukkan linearitas
dalam variabel maupun lineraitas dalam data. Kata linier menggambarkan arti bahwa sebaran data dalam scatter plot menunjukkan sebaran data yang mendekati bentuk garis lurus.Untuk lebih jelasnya akan dicontohkan bentuk persamaan single linier (pers.3) dan persamaan multiple linier (pers.4) sebagai berikut:
Y = b0 + b1X + e ……….. (pers.3)
dalam variabel maupun lineraitas dalam data. Kata linier menggambarkan arti bahwa sebaran data dalam scatter plot menunjukkan sebaran data yang mendekati bentuk garis lurus.Untuk lebih jelasnya akan dicontohkan bentuk persamaan single linier (pers.3) dan persamaan multiple linier (pers.4) sebagai berikut:
Y = b0 + b1X + e ……….. (pers.3)
Y
= b0 + b1X1 + b2X2 + …… + bnXn + e ……….. (pers.4)
Model Kuadratik
Salah satu ciri model kuadratik dapat diketahui dari
adanya pangkat dua pada salah satu variabel bebasnya. Ciri yang lain dapat dilihat
dari pengamatan terhadap scatter plott yang menunjukkan kecenderungan sebaran data
membentuk lengkung, tidak seperti model linier yang cenderung lurus. Model
kuadratik dituliskan dalam persamaan fungsi sebagai berikut:
Y
= b0 + b1X1 + b2X12 + e ……….. (pers.5)
Model Kubik
Salah satu ciri model kubik dapat diketahui dari adanya
pangkat tiga pada salah satu variabel bebasnya. Oleh karena itu sering disebut
juga dengan fungsi berderajat tiga.Model kuadratik dituliskan dalam persamaan
fungsi sebagai berikut:
Y
= b0 + b1X1 + b1X12 + b1X13 + e ………..
(pers.6)
(pers.6)
Notasi Model
Huruf Y memerankan fungsi sebagai variabel dependen
atau variabel terikat. Y sering juga disebut sebagai variabel gayut, variabel
yang dipengaruhi, atau variabel endogin. Dengan alasan keseragaman, penulisan
huruf Y diletakkan disebelah kiri tanda persamaan. Sedang variabel independen yang secara umum disimbolkan dengan huruf X diletakkan disebelah kanan tanda persamaan. Huruf e merupakan kependekan dari error term atau kesalahan penggganggu. Oleh karena itu nama lain dari simbol ini tidak terlepas dari sifat dasar itu seperti: disturbance error atau stochastic disturbance. Kesalahan pengganggu ini sendiri mempunyai banyak sebab yang dapat menimbulkannya seperti:
huruf Y diletakkan disebelah kiri tanda persamaan. Sedang variabel independen yang secara umum disimbolkan dengan huruf X diletakkan disebelah kanan tanda persamaan. Huruf e merupakan kependekan dari error term atau kesalahan penggganggu. Oleh karena itu nama lain dari simbol ini tidak terlepas dari sifat dasar itu seperti: disturbance error atau stochastic disturbance. Kesalahan pengganggu ini sendiri mempunyai banyak sebab yang dapat menimbulkannya seperti:
a. Tidak
seluruh variabel bebas yang mempunyai potensi dalam mempengaruhi variabel
terikat dapat disebutkan dalam model.
b. Kesalahan
asumsi dalam menentukan teori yang diwujudkan sebagai model.
c. Ketidaklengkapan
data yang dianalisis.
d. Ketidaktepatan
model yang digunakan. Misalnya, seharusnya digunakan model kuadratik tetapi
justru yang digunakan adalah model linier, atau sebaliknya.
Spesifikasi
Model dan Data
Secara spesifik model dalam
ekonometrika dapat dibedakan menjadi: model ekonomi (economic model) dan model
statistic (statistical model)
Model
Ekonomibiasanya dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai
berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2 X2 Tanda b = parameter, menunjukkan
ketergantungan
variabel Y terhadap variabel X b0 = intercept, menjelaskan nilai variabel terikat ketika masing-masing variabel bebasnya bernilai 0 (nol).
variabel Y terhadap variabel X b0 = intercept, menjelaskan nilai variabel terikat ketika masing-masing variabel bebasnya bernilai 0 (nol).
Model
Statistik
Model ekonomi seperti yang
dijelaskan di atas,
mencerminkan nilai harapan, maka dapat pula ditulis: E (Y) = b0 + b1X1 + b2 X2Nilai e sendiri merupakan selisih antara nilai kenyataan dan nilai harapan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
mencerminkan nilai harapan, maka dapat pula ditulis: E (Y) = b0 + b1X1 + b2 X2Nilai e sendiri merupakan selisih antara nilai kenyataan dan nilai harapan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
e = Y – E(Y) atau e = Y –Y ˆ
jadi, Y = Y ˆ + e karena,
jadi, Y = Y ˆ + e karena,
Y ˆ = E (Y) = b0 + b1X1 + b2 X2
maka Y = b0 + b1X1 + b2 X2 + e
maka Y = b0 + b1X1 + b2 X2 + e
Kesimpulan:
Dalam suatu model regresi terdapat
dua jenis variabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas, yang dipisahkan
oleh tanda persamaan. Variabel terikat sering disimbolkan dengan Y, biasa pula
disebut sebagai variabel dependen, variabel tak bebas, variabel yang dijelaskan,
variabel yang diestimasi, variabel yang dipengaruhi. Cirinya, berada pada
sebelah kiri tanda persamaan (=).
Variabel bebas sering disimbolkan
dengan X, biasa pula disebut sebagai variabel independen, variabel yang
mempengaruhi, variabel penjelas, variabel
estimator, variabel penduga, variabel yang mempengaruhi, variabel prediktor. Cirinya terletak pada sebelah kanan tanda persamaan (=).
estimator, variabel penduga, variabel yang mempengaruhi, variabel prediktor. Cirinya terletak pada sebelah kanan tanda persamaan (=).
2.
Cobalah untuk menyimpulkan maksud dari
uraian bab ini!
a. Mengerti
definisi model.
b. Mengerti
definisi regresi.
c. Menyebutkan
model-model regresi.
d. Menjelaskan
kegunaan model regresi.
e. Menuliskan
alternatif notasi model.
f. Memahami
perbedaan-perbedaan model.
g. Menggunakan
model untuk menjabarkan teori .
3.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini:
a. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan model.
Modeldalamkeilmuanekonomiberfungsisebagai
panduan
analisis
melalui penyederhanaan dari realitas
yangada.Sehingga modelseringdiartikanrefleksidari
realita atau
simplikasi
dari kenyataan. Hal
ini akan semakinjelas kalau kita
runutdaribentuk suatumodel
yangmemangberbentuksangat sederhana. Penulisan
modeldalam ekonometrikaadalahmerupakan pengembangandari
persamaanfungsi
secaramatematis,
karena pada hakikatnya
sebuah fungsi
adalah
sebuah
persamaanyangmenggambarkan
hubungansebabakibat antara
sebuah variabel
dengan
satu atau
lebih
variabel
lain.Penulisanmodeldalam
bentukpersamaanfungsi tersebutdicontohkandalampersamaan berikut ini:
PersamaanMatematis
Y= a+bX ………..(pers.1)
PersamaanEkonometrika
Y= b0+ b1X+ e ………..(pers.2)
Munculnyae(error term) pada
persamaanekonometrika (pers.2)merupakan suatu
penegasan bahwa sebenarnya
banyak
sekali variabel-variabel bebas
yang
mempengaruhivariabelterikat(Y).
Karena dalammodel tersebut hanya ingin
melihat pengaruh satu variabel
X saja,makavariabel-variabelyang lain
dianggap bersifat tetapatauceterisparibus,
yangdilambangkan dengane.
b. Sebutkan
apa saja jenis-jenis model ekonometrika!
Jenis-jenis model ekonometrika
Model regresi , tigajenis modelyaitu:Model
RegresiLinier,
ModelRegresKuadratik,ModelRegresiKubik.
c. Jelaskan
perbedaan antara jenis-jenis model ekonometrika!
Secaraspesifikmodeldalam
ekonometrikadapat
dibedakan
menjadi: model ekonomi
(economic
model)
danmodelstatistic (statisticalmodel).
ModelEkonomi,
Biasanya
dituliskan
dalam bentuk persamaan sebagai berikut:Y= b0+ b1X1+ b2X2
Tanda
b=parameter,menunjukkanketergantungan
variabelYterhadap variabelX
b0 =intercept,menjelaskannilaivariabelterikatketika masing-masingvariabelbebasnya bernilai0(nol).
Modelini menggambarkan
rata-ratahubungan sistemik antara variabelY,X1,X2.Dalam
model ini nilaietidak tertera, karena nilaiediasumsikan nonrandom.Dalam realita,
model
initidakmampumenjelaskan variabel- variabelekonomisecarapas(clear), olehkarenaitu
membutuhkan regresi.
ModelStatistik
Model
ekonomi seperti
yang
dijelaskan
di atas,
mencerminkannilai harapan,maka
dapat puladitulis:
E(Y) =b0+ b1X1+b2X2
Karenanilai
harapan,makatentutidakakansecarapasti
sesuaidenganrealita.Oleh karena ituakanmunculnilai random errorterm(e).Nilaie sendirimerupakanselisih antara
nilai kenyataan dan
nilai harapan. Secara matematis dapatdituliskan sebagai berikut:
e
= Y–E(Y) atau e = Y–Yˆ
jadi, Y=Yˆ+ e
karena,Yˆ= E(Y)
=b0+ b1X1+b2X2
maka Y=b0+ b1X1+ b2X2+ e
Tandae
padapersamaandiatasmencerminkandistribusi
probabilitas.Ataudapatpula
dianggap sebagai pengganti variabel-variabelberpengaruhlainselain
variabelyang dijelaskandalammodel.Dalam
teoriekonomi,e merupakanrepresentasi dari
asumsiceteris paribus.
Pengakuan adanya variabel
lain yang berpengaruh,
meskipun tidakdisebutkan variabelapa,
cukupditulis dengan tanda
e, makamodelmenjadi lebihrealistic.
d.
Coba uraikan asumsi-asumsi yang harus
dipenuhi dalam regresi linier!
Agar
terdapatgambaranyangjelas,makanilaie
harus diasumsikan. Asumsi-asumsinya adalah
Nilai
harapan esamadengan0(nol).
E(e) = 0, masing-masingrandomerrormempunyai
distribusiprobabilitas=0.Meskipune bisabernilai
positif ataunegatif, tetapirata-rata
eharus= 0.
Variance
residualsama
denganstandardeviasi
Var(e)=X2,artinya:masing-masingrandomerror
mempunyaidistribusiprobabilitas varianceyang sama dengan
standar deviasi
(X2).
Asumsi ini
menjelaskan bahwa
residual bersifat
homoskedastik.
Kovarianei danejmempunyainilai nol. Cov(ei,ej)=0.Nilainoldalam
asumsiini menjelaskanbahwaantaraeidanej tidakada korelasiserialatautida
berkorelasi
(autocorrelation).
Nilai
random
error mempunyai distribusi
probabilitasyangnormal.Karenamasing,masing
observasiY tergantung padae,
makamasing-masingYjuga memiliki varianyang
random.Dengan demikian,statistikY
menjadi
sebagai
beriku:Nilai harapan
Y tergantung pada
nilai
masing-masingvariabel penjelasdan parameter- parameternya.DenganmenggunakanasumsiE(e)=0,makarata-rata
perubahannilaiYuntuksetiap
observasiditentukan olehfungsiregresi.
E(Y) =b0+
b1X1+b2X2
Variance distribusi probabilitas Y tidak dapat berubahsetiapobservasi.
Var (Y) = Var (e) =X2
Tidak ada
kaitan
langsung
antara observasi satu denganobservasilainnya.
Cov(Yi, Yj)
= Cov(ei,ej) = 0
NilaiYsecaranormalterdistribusidisekitarrata-
rata. Asumsi-asumsidiatasdifokuskanpada pembahasan variabel
terikat. Perlu
adanya
asumsi tambahan
terhadapvariabelpenjelas,yaitu:Variabelindependentidakbersifatrandom,karena
denganjelasdapatdiketahui daridata.Variabelindependentidakmerupakanfungsilinear dariyanglain.Asumsiinipentingagartidakterjadi redundancy,yangmenyebabkanmultikolinearitas.
BAB
III
MODEL REGRESI DENGAN DUA VARIABEL
Tugas:
1.
Buatlah rangkuman dari pembahasan di
atas!
Bentuk model Model regresi dengan dua
variabel10 umumnya dituliskan dengan simbol berbeda berdasarkan sumber data
yang digunakan, meskipun tetap dituliskan dalam persamaan fungsi regresi.
Fungsi regresi yang menggunakan data populasi (FRP) umumnya menuliskan simbol
konstanta dan koefisien regresi dalam huruf besar, sebagai berikut: Y = A + BX
+ e
……….. (pers.3.1)
Fungsi
regresi yang menggunakan data sampel (FRS) umumnya menuliskan simbol konstanta
dan koefien regresi dengan huruf kecil, seperti contoh sebagai berikut: Y = a +
bX + e ……….. (pers.3.2)
Metode Kuadrat Terkecil Biasa (Ordinary Least Square) (OLS)
Penghitungan konstanta (a) dan koefisien regresi (b) dalam suatu fungsi regresi linier sederhana dengan metode OLS dapat dilakukan dengan rumus-rumus
sebagai berikut:
Penghitungan konstanta (a) dan koefisien regresi (b) dalam suatu fungsi regresi linier sederhana dengan metode OLS dapat dilakukan dengan rumus-rumus
sebagai berikut:
Rumus Pertama (I)
Mencari nilai b:
b = n (∑XY)-(∑x)(∑Y)
n (∑)-(∑x
Mencari nilai a :
a = ∑ Y – b
. ∑ X
n
Rumus kedua IIMencari
nilai b:
b = n (∑
XY) – ( ∑X)(∑Y)
n
(∑) – (∑X
Mencari
nilai a :
a =
Y – b X
Prinsip-prinsip Metode OLS
Perlu
diketahui bahwa dalam metode OLS terdapat prinsip-prinsip antara lain:
a. Analisis dilakukan dengan regresi, yaitu analisis untuk menentukan
hubungan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Regresi
sendiri akan menghitung nilai a, b, dan e (error), oleh karena itu dilakukan dengan cara matematis.
sendiri akan menghitung nilai a, b, dan e (error), oleh karena itu dilakukan dengan cara matematis.
b. Hasil regresi akan menghasilkan garis regresi. Garis regresi ini
merupakan representasi dari bentuk arah data yang diteliti. Garis regresi
disimbolkan dengan Y ˆ (baca: Y topi, atau Y cap), yang berfungsi sebagai Y
perkiraan. Sedangkan data disimbolkan dengan Y saja.
Ii Ingat Elastisitas
|
||
JeJenisElastisitas
|
KoefisienElastisitas
|
Si Sifat Elastisitas
|
E Elastik
|
EE > 1
|
PPerubahan yang terjadi pada variablebebas
diikuti dengan perubahanyanglebih besar pada variabel terikat
|
E ElastikUnitary
|
E E = 1
|
P Perubahan yang terjadi pada variablebebas diikuti
dengan perubahanyangsama besar pada variabel terikat
|
In Inelastik
|
E E < 1
|
P Perubahan yang terjadi pada variablebebas diikuti
dengan perubahanyanglebih kecil pada variabel terikat
|
Menguji Signifikansi Parameter Penduga Seperti dijelaskan di muka,
dalam persamaan fungsi regresi OLS variabelnya terbagi menjadi dua, yaitu:
variabel yang disimbolkan dengan Y (yang terletak di sebelah kiri tanda persamaan) disebut dengan variabel terikat (dependent variable). Variabel yang disimbolkan dengan X (disebelah kanan tanda persamaan) disebut
dengan variabel bebas (independent variable). Utamanya Ingat Elastisitas Jenis
Elastisitas Koefisien ElastisitasSifat ElastisitasElastik E > 1 Perubahan yang terjadi pada variabelbebas diikuti dengan perubahan yang lebih besar pada variabel terikat Elastik Unitary E = 1 Perubahan yang terjadi pada variabel bebas diikuti dengan perubahan yang sama besar pada variabel terikat Inelastik E < 1 Perubahan yang terjadi pada variabel bebas diikuti dengan perubahan yang lebih kecil pada variabel terikat Tanda (+) pada koefisien regresi menunjukkan hubungan yang searah. Artinya, jika variabel bebas meningkat, maka variabel terikat juga meningkat. Demikian pula sebaliknya.
variabel yang disimbolkan dengan Y (yang terletak di sebelah kiri tanda persamaan) disebut dengan variabel terikat (dependent variable). Variabel yang disimbolkan dengan X (disebelah kanan tanda persamaan) disebut
dengan variabel bebas (independent variable). Utamanya Ingat Elastisitas Jenis
Elastisitas Koefisien ElastisitasSifat ElastisitasElastik E > 1 Perubahan yang terjadi pada variabelbebas diikuti dengan perubahan yang lebih besar pada variabel terikat Elastik Unitary E = 1 Perubahan yang terjadi pada variabel bebas diikuti dengan perubahan yang sama besar pada variabel terikat Inelastik E < 1 Perubahan yang terjadi pada variabel bebas diikuti dengan perubahan yang lebih kecil pada variabel terikat Tanda (+) pada koefisien regresi menunjukkan hubungan yang searah. Artinya, jika variabel bebas meningkat, maka variabel terikat juga meningkat. Demikian pula sebaliknya.
Tanda (-) pada koefisien regresi menunjukkan hubungan yang berlawanan.
Artinya, jika variabel bebas meningkat, maka variabel terikat akan menurun.
Demikian pula sebaliknya. 55 metode OLS ditujukan tidak hanya menghitung berapa
besarnya a atau b saja, tetapi juga digunakan pula untuk menguji tingkat signifikansi
dari variabel X dalam mempengaruhi Y.
Pengujian signifikansi variabel X dalam mempengaruhi Y dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Pengaruh secara individual.
b. Pengaruh secara bersama-sama. Pengujian signifikansi secara
individual pertama kali dikembangkan oleh R.A. Fisher, dengan alat ujinya
menggunakan pembandingan nilai statistik t dengan nilai t tabel. Apabila nilai
statistik t lebih besardibandingkan dengan nilai t tabel, maka variabel X dinyatakan
signifikan mempengaruhi Y. Sebaliknya, jika nilai statistik t lebih kecil dibanding
dengan nilai t tabel, maka variabel X dinyatakan tidak signifikan mempengaruhi
Y. Metode dengan membandingkan antara nilai statistik (nilai hitung) dengan
nilai tabel seperti itu digunakan pula pada pengujian signifikansi secara serentak
atau secara bersama-sama. Hanya saja untuk pengujian secara bersama-sama
menggunakan alat uji pembandingan nilai F. Hal Pengujian ini dikembangkan oleh
Neyman dan Pearson.
c. Interpretasi Hasil regresi
Setelah tahapan analisis regresi dilakukan sesuai dengan
teori-teori yang relevan, langkah terpenting berikutnya adalah menginterpretasi
hasil regresi.
Interpretasi yang dimaksudkan disini adalah mengetahui informasi-informasi yang terkandung dalam hasil regresi melalui pengartian dari angka-angka parameternya.Dengan mengambil hitungan dari contoh kasus di atas,maka hasil analisis regresi atas pengaruh variabel suku bunga (Budep) (X) terhadap tingkat inflasi di Indonesia selama 22 bulan mulai dari Januari 2001 hingga Oktober 2002 (Inflasi) (Y) dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut:
Interpretasi yang dimaksudkan disini adalah mengetahui informasi-informasi yang terkandung dalam hasil regresi melalui pengartian dari angka-angka parameternya.Dengan mengambil hitungan dari contoh kasus di atas,maka hasil analisis regresi atas pengaruh variabel suku bunga (Budep) (X) terhadap tingkat inflasi di Indonesia selama 22 bulan mulai dari Januari 2001 hingga Oktober 2002 (Inflasi) (Y) dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut:
Inflasi = -9,5256 + 1,4498 Budep + e thit = (7,4348) Persamaan di
atas menginformasikan bahwa variabel Budep signifikan mempengaruhi variabel
Inflasi. Terbukti 64 dari nilai thit variabel Budep sebesar 7,4348 lebih besar dibanding
nilai ttabel, pada a=5%
dengan d.f. sebanyak 20, yang besarnya 1,725. Nilai b Budep yang besarnya 1,4498
menginformasikan bahwa setiap Budep meningkat 1%, maka Inflasi akan mengalami
peningkatan sebesar
1,4498%. Sebaliknya, apabila Budep turun sebesar 1% maka Inflasi juga akan mengalami penurunan sebesar 1,4498%. Perlu diingat bahwa nilai b juga mencerminkan tingkat elastisitas variabel X. Karena nilai b (1,4498)
lebih besar dari angka 1 (satu), maka dapat dipastikan bahwa variabel Budep sangat elastis15. Artinya, besarnya tingkat perubahan yang terjadi pada Budep akan mengakibatkan tingkat perubahan yang lebih besar pada
variabel Y (Inflasi). Koefisien Determinasi (R2) Pembahasan hasil regresi di atas menunjukkan seberapa besar nilai a, b, dan t. Nilai a menjelaskan tentang seberapa besar faktor-faktor yang bersifat tetap mempengaruhi inflasi, sedangkan nilai b mencerminkan tingkat elastisitas variabel X. Nilai t sendiri mempertegas signifikan tidaknya variabel X dalam mempengaruhi Y. Dari beberapa nilai yang didapatkan tersebut, belum diperoleh keterangan tentang berapa besar pengaruh X (budep) terhadap Y (inflasi). Sebagai ilustrasi, seandainya Y (inflasi) diibaratkandengan gelas, dan variabel X (Budep) sebagai air, maka hitungan-hitungan yang dilakukan di atas belum mampu memberikan informasi tentang seberapa banyak air yang ada dalam gelas tersebut. Untuk memperoleh keterangan banyaknya isi (air) yang ada dalam gelas, atau seberapa 15 Standar elastisitas dapat diketahui dari: jika E>1 = elastis, E=1 =uniter elastis, E<1 = inelastis. 65besar pengaruh X (Budep) terhadap Y (Inflasi), makaperlu dilakukan penghitungan koefisien determinasi, yang biasa disimbolkan dengan R2 (baca: R square). Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu (0<R2<1). Nilai R2 yang mendekati 0 (nol) menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
angka 1 (satu) menunjukkan variabel-variabel independen memuat hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
1,4498%. Sebaliknya, apabila Budep turun sebesar 1% maka Inflasi juga akan mengalami penurunan sebesar 1,4498%. Perlu diingat bahwa nilai b juga mencerminkan tingkat elastisitas variabel X. Karena nilai b (1,4498)
lebih besar dari angka 1 (satu), maka dapat dipastikan bahwa variabel Budep sangat elastis15. Artinya, besarnya tingkat perubahan yang terjadi pada Budep akan mengakibatkan tingkat perubahan yang lebih besar pada
variabel Y (Inflasi). Koefisien Determinasi (R2) Pembahasan hasil regresi di atas menunjukkan seberapa besar nilai a, b, dan t. Nilai a menjelaskan tentang seberapa besar faktor-faktor yang bersifat tetap mempengaruhi inflasi, sedangkan nilai b mencerminkan tingkat elastisitas variabel X. Nilai t sendiri mempertegas signifikan tidaknya variabel X dalam mempengaruhi Y. Dari beberapa nilai yang didapatkan tersebut, belum diperoleh keterangan tentang berapa besar pengaruh X (budep) terhadap Y (inflasi). Sebagai ilustrasi, seandainya Y (inflasi) diibaratkandengan gelas, dan variabel X (Budep) sebagai air, maka hitungan-hitungan yang dilakukan di atas belum mampu memberikan informasi tentang seberapa banyak air yang ada dalam gelas tersebut. Untuk memperoleh keterangan banyaknya isi (air) yang ada dalam gelas, atau seberapa 15 Standar elastisitas dapat diketahui dari: jika E>1 = elastis, E=1 =uniter elastis, E<1 = inelastis. 65besar pengaruh X (Budep) terhadap Y (Inflasi), makaperlu dilakukan penghitungan koefisien determinasi, yang biasa disimbolkan dengan R2 (baca: R square). Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu (0<R2<1). Nilai R2 yang mendekati 0 (nol) menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
angka 1 (satu) menunjukkan variabel-variabel independen memuat hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Dengan kalimat lain dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi
(R2) adalah angka yang menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan
oleh variasi variabel independen. Juga, dapat digunakan sebagai ukuran ketepatan dalam menentukan prediktor. Artinya, R2 menunjukkan seberapa besar sumbangan X terhadap Y. Untuk menentukan koefisien determinasi (R2) pada regresi linier sederhana, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
oleh variasi variabel independen. Juga, dapat digunakan sebagai ukuran ketepatan dalam menentukan prediktor. Artinya, R2 menunjukkan seberapa besar sumbangan X terhadap Y. Untuk menentukan koefisien determinasi (R2) pada regresi linier sederhana, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= n ∑ XY - ∑ X ∑ Y
n∑ – ( ∑ Xn∑- (∑
Bantuan dengan SPSS
ü R2 (baca: R square) atau koefisien determinasi dapat dilihat dalam
output hasil regresi dengan SPSS pada tabel model summary.
ü Misalkan angka R2 menunjukkan angka 0.734 menunjukkan arti bahwa determinasi dari
variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sebesar 73,4%.
ü Ibarat air dalam gelas, variabel terikat (Y) adalah gelasnya dan
air adalah variabel bebasnya (X). Terkait dengan angka 0,734 maka air dalam
gelas adalah sebanyak 73,4% dari gelas tersebut. Analisis regresi pada dasarnya adalah
menjelaskan berapa besar pengaruh tingkat signifikansi variabel independen
dalam mempengaruhi variabel dependen. Meskipun hasil regresi seperti tertera
pada persamaan di atas telah dapat diinterpretasi, dan dapat menunjukkan inti tujuan
analisis regresi, namun bukan berarti bahwatahapan analisis telah selesai
hinggadi sini. Hasil regresi\ di atas masih perlu dipastikan apakah besarnya
nilai thit ataupun angka-angka parameter telah valid ataukah masih bias. Jika
nilai-nilai tersebut sudah dapat dipastikan valid atau tidak bias, memang analisis
regresi dapat berhenti di sini saja. Tetapi, jika nilai-nilai belum dapat
dipastikan valid, maka perlu dilakukan langkah-langkah analisis lanjutan untuk
menjadikan parameter-parameter tersebut menjadi valid. Validitas
(ketidakbiasan) informasi dari
nilai-nilai hasil regresi dapat diketahui dari terpenuhinya asumsi-asumsi klasik, yaitu jika data variabel telah terbebas dari masalah Autokorelasi, tidak ada indikasi adanya heteroskedastisitas, maupun tidak terjadi multikolinearitas atau saling berkolinear antar variabel. Bahasan Asumsi Klasik akan dibahas tersendiri.
nilai-nilai hasil regresi dapat diketahui dari terpenuhinya asumsi-asumsi klasik, yaitu jika data variabel telah terbebas dari masalah Autokorelasi, tidak ada indikasi adanya heteroskedastisitas, maupun tidak terjadi multikolinearitas atau saling berkolinear antar variabel. Bahasan Asumsi Klasik akan dibahas tersendiri.
2.
Cobalah untuk menyimpulkan maksud dari
uraian bab ini!
ü Mengetahui
kegunaan dan spesifikasi model.
ü Menjelaskan
hubungan antar variabel.
ü Mengaitkan
data yang relevan dengan teori.
ü Mengembangkan
data. Menghitung nilai parameter.
ü Mengetahui
arti dan fungsi parameter.
ü Menentukan
signifikan tidaknya variabel bebas.
ü Membaca
hasil regresi.
ü Menyebutkan
asumsi-asumsi
3. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Coba
jelaskan apa yang dimaksud dengan regresi linier sederhana!
Regresi Linear
Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh mana
hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab (X) terhadap Variabel
Akibatnya. Faktor Penyebab pada umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga
dengan Predictor sedangkan Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut
juga dengan Response. Regresi Linear Sederhana atau sering disingkat dengan SLR
(Simple Linear Regression) juga merupakan salah satu Metode Statistik yang
dipergunakan dalam produksi untuk melakukan peramalan ataupun prediksi tentang
karakteristik kualitas maupun Kuantitas.
b. Coba
tuliskan model regresi linier sederhana!
Model Persamaan Regresi Linear
Sederhana adalah seperti berikut ini :
Y = a + bX
Dimana :
Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)
X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent)
a = konstanta
Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)
X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent)
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan);
besaran Response yang ditimbulkan oleh Predictor. Nilai-nilai a dan b dapat
dihitung dengan menggunakan Rumus di bawah ini:
a= (Σy)(Σx²)– (Σx)(Σxy)
. n(Σx²) – (Σx)²
. n(Σx²) – (Σx)²
b=n(Σxy)–(Σx)(Σy)
. n(Σx²) – (Σx)²
. n(Σx²) – (Σx)²
c. Coba
uraikan arti dari notasi atas model yang telah anda tuliskan!
Notasia danbmerupakan perkiraandariA danB.
Huruf a,b,disebut sebagaiestimatoratau statistik,
sedangkan
nilainya
disebutsebagaiestimate
ataunilaiperkiraan. Meskipun penulisan simbol konstanta dan koefisien
regresinyaagakberbeda, namunpenghitungannya menggunakanmetodeyangsama,yaitu dapat
dilakukan denganmetode kuadratterkecil biasa (ordinaryleast square),ataudenganmetodeMaximumLikelihood.
d. Jelaskan
informasi apa yang dapat diungkap pada konstanta!
Konstanta
inimempunyaiangkayangbersifattetapyang sekaligusmenunjukkan titik potong garis
regresi
pada sumbuY.Jikakonstantaitu bertanda
positifmakatitik potongnya disebelahatas titik
origin(0), sedangbila bertanda
negatiftitikpotongnyadisebelah bawahtitik
origin. Nilai
konstantainimerupakan
nilai
dari
variabelY ketikavariabelX bernilainol. Atau
denganbahasayang
mudah,nilaikonstantamerupakansifat bawaandariY.
e. Jelaskan
informasi apa yang dapat diungkap pada koefisien regresi!
Nilaibataudisebut koefisien
regresi berfungsiuntukmenentukan
tingkatkemiringangarisregresi.Semakinrendah
|
nilaib, maka derajatkemiringangarisregresi
terhadap sumbu X
semakin rendah
pula.
Sebaliknya,
semakin tingginilai b,
maka derajat kemiringan garis regresi terhadap sumbu X semakintinggi.
f. Jelaskan
kegunaan standar error Sb!
Koefisien determinasi (R2) adalah
angka yang
menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan
olehvariasi variabelindependen. Juga,
dapat digunakan sebagai ukuran ketepatan dalam
menentukan prediktor. Artinya,R2 menunjukkanseberapabesarsumbanganX terhadapY.
g. Jelaskan
kegunaan nilai t!
Uji
t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel
terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada
masing-masing t hitung, proses uji t identik dengan Uji F (lihat perhitungan SPSS pada Coefficient Regression Full Model/Enter). Atau bisa diganti
dengan Uji metode Stepwise.
h. Coba
uraikan bagaimana menentukan nilai t yang signifikan!
1) Mentukan
hipotesis
Ho
= ada pengaruh secara signifikan
Ha
= tidak ada pengaruh secara signifikan
2) Menentukan
tingkat signifikan
3) Menentukan
t hitung
4) Menentukan
t tabel
5) Kriteria
pengujian
6) Membandingkan
t hitung dengan t tabel
i.
Jelaskan Apa yang dimaksud dengan
koefisien determinasi!
Koefisien determinasi pada regresi
linear sering diartikan sebagai seberapa besar kemampuan semua variabel bebas
dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya. Secara sederhana koefisien
determinasi dihitung dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R).
Sebagai contoh, jika nilai R adalah sebesar 0,80
maka koefisien determinasi ( R Square) nilai R adalah sebesar 0,80 maka
koefisien adalah sebesar 0,80 x 0,80 = 0,64. Berarti kemampuan variabel bebas
dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya adalah sebesar 64,0%.
Berarti terdapat 36% (100%-64%) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh
faktor lain. Berdasarkan interpretasi tersebut, maka tampak bahwa nilai R
Square adalah antara 0 sampai dengan 1.
Komentar
Posting Komentar